thumbnail_berita

 23 Aug 2023   Penulis:  Dr.Mujahid Quraisy,S.E.,M.S.I.   Dipost Oleh:  STEI Admin    opini


Dr.Mujahid Quraisy, S.E., M.S.I. (Ketua STEI Yogyakarta)

Pendahuluan

Agama dan kreativitas adalah dua konsep yang sering kali dianggap memiliki hubungan yang kompleks. Agama, sebagai sistem kepercayaan dan praktik spiritual, dapat memberikan kerangka nilai dan norma yang mempengaruhi cara seseorang berpikir dan bertindak (Amabile, 1983). Di sisi lain, kreativitas melibatkan kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan orisinal yang dapat mengubah dunia di sekitar kita. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi hubungan antara agama dan kreativitas, serta bagaimana faktor-faktor ini saling mempengaruhi.

Nilai-Nilai Agama Sumber Kreativitas

Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam hubungan antara agama dan kreativitas adalah pengaruh nilai-nilai agama terhadap pemikiran kreatif. Beberapa agama mungkin memiliki pandangan yang lebih terbuka terhadap kreativitas, sementara yang lain mungkin memiliki batasan atau pembatasan tertentu. Sebagai contoh, dalam beberapa agama, seperti Hinduisme dan Buddhisme, kreativitas dianggap sebagai ekspresi spiritual yang penting. Di sisi lain, dalam beberapa agama yang lebih ortodoks, seperti Islam atau Kekristenan tradisional, ada batasan-batasan tertentu terhadap kreativitas yang mungkin terkait dengan pandangan tentang kebenaran dan otoritas agama.

Namun, penting untuk dicatat bahwa hubungan antara agama dan kreativitas tidaklah mutlak. Ada banyak individu yang mampu menggabungkan nilai-nilai agama mereka dengan kreativitas mereka, dan bahkan menggunakan kreativitas mereka sebagai sarana untuk mengungkapkan keyakinan dan praktik spiritual mereka. Sebagai contoh, banyak seniman dan penulis terkenal yang menemukan inspirasi dalam agama mereka dan menggunakan karya seni mereka untuk menyampaikan pesan-pesan agama. Bahkan dalam tradisi Islam kreativitas merupakan muncul dari perpaduan antara ibadah, kerja dan rekreasi (Quraisy, 2022)

Kecerdasan Emosional Memediasi Kreativitas

Selain itu, faktor-faktor psikologis juga dapat mempengaruhi hubungan antara agama dan kreativitas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki tingkat kecerdasan sosial yang tinggi, atau yang dikenal sebagai kecerdasan emsional, cenderung lebih kreatif dalam pemikiran dan tindakan mereka (Amabile, 1983). Kecerdasan emosional melibatkan kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi sendiri dan orang lain. Dalam konteks agama, kecerdasan emosional dapat membantu individu untuk menggali makna dan inspirasi spiritual yang mendalam, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kreativitas mereka.

Integrasi Agama dan Kreativitas dalam Pendidikan

Dalam konteks pendidikan, agama juga dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan kreativitas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pendidikan yang memadukan nilai-nilai agama dengan pendekatan kreatif dapat meningkatkan kemampuan kreatif peserta didik (Amabile, 1983). Dalam hal ini, agama dapat memberikan kerangka kerja yang kuat untuk memahami dunia dan memberikan inspirasi bagi siswa untuk berpikir secara kreatif dan inovatif.

Kesimpulan

Hubungan antara agama dan kreativitas adalah topik yang kompleks dan bervariasi. Agama dapat mempengaruhi pemikiran kreatif individu melalui nilai-nilai dan norma-norma yang dianutnya. Namun, faktor-faktor psikologis seperti kecerdasan emosional juga dapat memainkan peran penting dalam mempengaruhi kreativitas individu. Selain itu, pendidikan yang menggabungkan nilai-nilai agama dengan pendekatan kreatif dapat mempromosikan kreativitas siswa. Lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara agama dan kreativitas, serta implikasinya dalam berbagai konteks kehidupan.

 References:

Amabile, T. (1983). The social psychology of creativity: a componential conceptualization.. Journal of Personality and Social Psychology, 45(2), 357-376. https://doi.org/10.1037/0022-3514.45.2.357

Quraisy, M., & Istiqomawati, R. (2021). Design of Human Resource Development: Social Commitment in Developing Models 'Spiritual Well-Being. Novateur Publications JournalNX, 7(6), 68-70.



©2024 STEI Yogyakarta.