thumbnail_berita

 15 Sep 2023   Penulis:  Dr. Mujahid Quraisy, M.S.I.,S.E.   Dipost Oleh:  STEI Admin    opini


Mujahid Quraisy (Ketua STEI Yogyakarta)


Sains reduksionis adalah metode ilmiah yang berupaya memahami fenomena kompleks dengan cara mereduksi atau memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana. Pendekatan ini telah banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu untuk memahami alam dan gejala-gejala di dalamnya.

Namun, pendekatan reduksionis ini mulai menunjukkan keterbatasannya ketika dihadapkan pada sistem-sistem kompleks. Fenomena alam dan sosial kerap bersifat non-linier dan saling terkait satu sama lain. Pemecahan masalah menjadi bagian-bagian terpisah justru dapat mengaburkan pola dan dinamika sistem secara keseluruhan.

Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, para ilmuwan mulai mengembangkan pendekatan sistem dalam sains. Pendekatan sistem memandang bahwa fenomena alam dan sosial perlu dipahami sebagai satu kesatuan yang utuh, bukan sekadar kumpulan bagian-bagian yang terpisah.

Ada beberapa karakteristik dari pendekatan sistem, antara lain:

  1. Memandang objek studi sebagai satu sistem dengan batas yang jelas, bukan sekadar kumpulan elemen. Batas ini memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya.
  2. Mempelajari interrelasi dan saling ketergantungan antar elemen dalam sistem. Perubahan pada satu elemen dapat memengaruhi keseluruhan sistem.
  3. Mempertimbangkan sistem sebagai satu kesatuan utuh dengan sifat-sifat emergen. Sifat sistem tidak dapat direduksi menjadi sifat-sifat elemen penyusunnya.
  4. Menekankan pola dan proses, bukan sekadar struktur sistem. Perhatian lebih pada bagaimana sistem berfungsi dari waktu ke waktu.
  5. Mempelajari mekanisme umpan balik dan kausalitas lingkar yang mengatur diri sistem. Perubahan pada satu bagian dapat memengaruhi keseluruhan dan sebaliknya.

Pendekatan sistem telah banyak diaplikasikan dalam bidang sains antara lain ekologi, biologi, kedokteran, psikologi, sosiologi, dan ekonomi. Pendekatan ini membantu memahami kompleksitas sistem alam dan sosial yang tidak dapat direduksi.

Misalnya, dalam bidang ekologi, populasi suatu spesies tidak dapat dipahami hanya dengan mempelajari spesies itu sendiri. Populasi dipengaruhi secara kompleks oleh interaksi dengan spesies lain, iklim, ketersediaan makanan, dan faktor-faktor lingkungan lain dalam satu ekosistem.

Demikian pula dalam bidang ekonomi, pendekatan sistem sangat berguna untuk memahami perilaku pasar dan fenomena makroekonomi yang kompleks. Interaksi berbagai variabel ekonomi seperti penawaran, permintaan, inflasi, suku bunga, dan nilai tukar mata uang membentuk satu sistem ekonomi yang saling memengaruhi.

Pendekatan sistem memberikan cara pandang baru dalam sains untuk memahami kompleksitas alam dan sosial yang tidak dapat direduksi. Keterbatasan pendekatan reduksionis dalam menjelaskan sistem yang non-linier dan saling terkait dapat diatasi melalui pemahaman menyeluruh tentang pola dan dinamika interaksi antar elemen dalam sistem. Pendekatan sistem diharapkan dapat memperkaya metode ilmiah konvensional untuk membuka wawasan baru dalam berbagai disiplin ilmu.



©2024 STEI Yogyakarta.